Dalam berkehidupan, pengetahuan yang luas akan kapasitas diri sendiri, akan menentukan seperti apa seseorang bersikap dan bertingkahlaku. Usaha-usaha terhadap perbaikan kualitas kehidupan terniscaya dimulai dari pengenalan diri sendiri. Imam al Ghazali pernah mengatakan bahwa manusia yang paling dekat dengan dirimu adalah dirimu sendiri. Manusia yang paling membutuhkan perubahan adalah dirimu sendiri. Karena itulah dikatakan, jika Anda ingin mengubah dunia, maka mulailah dari diri Anda sendiri. Dalam konsep seperti inilah AA Gym (KH. Abdullah Gymnastiar) mengembangkan ‘teorinya’ dalam cara mengubah dunia dengan 3M yang terkenal itu: Mulai dari diri sendiri; Mulai dari hal-hal yang kecil; Mulailah saat ini. Tapi tulisan ini bukanlah untuk mengulas 3M tersebut. Hanya fokus pada ‘pengenalan’ diri sendiri saja.
Kenapa mengenali diri sendiri itu penting?
Karena dalam usaha mengenali diri sendiri akan ada proses dialog internal. Disana akan diajukan beberapa pertanyaan berikut ini: Siapa saya? Apa peran saya? Kapan saya akan menggapai sasaran saya? Apakah alasan keberadaan saya? Apa yang sedang saya kerjakan? Apa manfaat saya bagi orang disekitar saya? Keahlian dan kehebatan apa yang saya miliki? Dan lain sebagainya.
Selanjutnya, dalam proses dialog internal itu akan (perlu) ada pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Apakah yang saya berikan untuk diri saya? Apakah yang saya berikan untuk keluarga saya? Untuk lingkungan sekitar saya? Untuk tanah air saya? Untuk agama saya? Untuk seluruh umat manusia? Dan akhirnya bisa jadi kita (mungkin) menyadari, wow, ternyata belum mengenal diri sendiri.
Para pembaca sekalian mungkin juga akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang semakna, dan itu pasti akan banyak sekali. Ketahuilah bahwa itu bukan sembarang pertanyaan. Ia tidak muncul begitu saja dan tiba-tiba, namun merupakan hal-hal yang nyata dan terjadi di depan mata.
Pertanyaan-pertanyaan di atas akan membuat seseorang sibuk dalam mengurus dirinya sendiri. Sibuk dengan kesalahan dan kekeliruan yang pernah dilakukan. Ia akan sibuk dalam berusaha menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban (tindakan) yang mengarah pada perbaikan diri.
Orang yang senantiasa melakukan dialog internal dalam dirinya dan melakukan tindakan-tindakan positif untuk menjawabnya, pasti akan terhindar dari kesibukan mencari kesalahan orang lain. Dan ini sudah merupakan ‘amalan yang soleh.
Berdasarkan pada penjelasan singkat di atas maka ditarik kesimpulan bahwa makna dari gnothi seauton sesungguhnya bukan makna literal saja; kenali dirimu sendiri. Tapi lebih luas dari itu, ia menuntun kita –setelah mengenal diri- ke arah memperbaiki diri, dan seiring dengan itu akan berkontribusi dalam memperbaiki kehidupan dunia. InsyaAllah.
Orang yang senantiasa melakukan dialog internal dalam dirinya dan melakukan tindakan-tindakan positif untuk menjawabnya, pasti akan terhindar dari kesibukan mencari kesalahan orang lain. Dan ini sudah merupakan ‘amalan yang soleh.
ReplyDelete